Friday, August 21, 2009

PARASITOLOGI NYAMUK

Aedes aegypti


Nyamuk Aedes aegypti biasa ditemukan di dalam atau di halaman sekitar rumah. Berbeda dengan nyamuk lain yang biasa berkeliaran pada malam hari, Aedes adalah nyamuk rumah yang biasanya menggigit hanya pada siang hari. Badannya sedikit lebih kecil dibandingkan nyamuk anopheles (nyamuk yang menularkan malaria) dan tubuhnya sampai ke kaki berwarna hitam bergaris-garis putih. Nyamuk Aedes biasa bertelur pada genangan air yang tenang dan bersih, seperti jambangan bunga, tempayan, dan sebagainya. Nyamuk ini tidak menyukai tempat yang jorok atau kotor, sehingga mereka tidak menyukai air got atau lumpur kotor.Tempat-tempat yang disukai oleh nyamuk ini adalah tempayan atau tempat air bersih yang terbuka, bak mandi, genangan air hujan pada lubang jalanan atau selokan bersih, pot tanaman atau bunga yang diisi air bersih, kaleng bekas yang dipenuhi air hujan, dan lain-lain.

Ciri Morfologi :

•Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih

• Pertumbuhan telur sampai dewasa ± 10 hari

• Menggigit/menghisap darah pada siang hari

• Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar

• Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah yang agak gelap dan lembab, bukan di got/comberan

• Hidup di dalam dan di sekitar rumah

• Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain.

• Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol pecah, potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain.

Siklus Hidup :

Nyamuk A. aegypti, seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2 hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5 hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari, namun dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung.

Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang.

Secara geografis nyamuk tersebar luas di daerah beriklim panas dan basah, berkisar antara 40 derajat lintang Utara dan 40 derajat lintang Selatan. Dalam perkembangannya sangat sensitif terhadap perubahan temperatur. Pada temperatur 7--8 derajat C, nyamuk ini segera mati. Sedangkan pada temperatur 0 derajat C mati dalam beberapa detik, dan pada suhu37 derajat C mati dalam waktu yang tidak begitu lama.



Anopheles sp





Anopheles (nyamuk tiruk) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan "vektor") secara semula jadi. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika, manakala Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia.

Ciri Morfologi :

• Hidup di daerah tropic dan sub tropic, ditemukan hidup di dataran rendah

• Menggigit antara waktu senja (malam hari) dan subuh hari

• Biasanya tinggal di dalam rumah, di luar rumah, dan senang mengigit manusia (menghisap darah)

• Jarak terbangnya tidak lebih dari 2-3 km

• Pada saat menggigit bagian belakangnya mengarah ke atas dengan sudut 48 derajat

• Daur hidupnya memerlukan waktu ± 1 minggu .

• Lebih senang hidup di daerah rawa

Ciri-ciri nyamuk Anopheles betina sebagai vektor Malaria

• Pada bagian sayapnya terdapat gambaran belang hitam dan putih.

• Bagian ekornya lebih runcing dari pada nyamuk Aedes Aegypti vektor DBD.

• Tempat bertelur bervariasi dan pada umumnya di daerah rawa-rawa (air kotor) misalnya sawah, tempat ikan, lumpur, saluran irigasi, kebun kangkung, kolam, dan sebagainya.

• Telurnya diletakkan satu persatu pada permukaan air berbentuk seperti perahu dan mempunyai sepasang pelampung pada sisi sampingnya.

• Menggigit umumnya pada saat senja sampai malam hari.

Siklus Hidup :


Daur hidup spesies malaria pada manusia yaitu:

a.Fase seksual

Fase ini terjadi di dalam tubuh manusia (Skizogoni), dan di dalam tubuh nyamuk (Sporogoni). Setelah beberapa siklus, sebagian merozoit di dalam eritrosit dapat berkembang menjadi bentuk- bentuk seksual jantan dan betina. Gametosit ini tidak berkembang akan mati bila tidak di hisap oleh Anopeles betina. Di dalam lambung nyamuk terjadi penggabungan dari gametosit jantan dan betina menjadi zigote, yang kemudian mempenetrasi dinding lambung dan berkembang menjadi Ookista. Dalam waktu 3 minggu, sporozoit kecil yang memasuki kelenjar ludah nyamuk (Tjay & Rahardja, 2002, hal .162-163).

Fase eritrosit dimulai dan merozoid dalam darah menyerang eritrosit membentuk tropozoid. Proses berlanjut menjadi trofozoit- skizonmerozoit. Setelah 2- 3 generasi merozoit dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/ incubasi intrinsik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam. (Mansjoer, 2001, hal. 409).

b. Fase Aseksual

Terjadi di dalam hati, penularan terjadi bila nyamuk betina yang terinfeksi parasit, menyengat manusia dan dengan ludahnya menyuntikkan “ sporozoit “ ke dalam peredaran darah yang untuk selanjutnya bermukim di sel-sel parenchym hati (Pre-eritrositer). Parasit tumbuh dan mengalami pembelahan (proses skizogoni dengan menghasilakn skizon) 6-9 hari kemudian skizon masak dan melepaskan beribu-ribu merozoit. Fase di dalam hati ini di namakan “ Pra -eritrositer primer.” Terjadi di dalam darah. Sel darah merah berada dalam sirkulasi lebih kurang 120 hari. Sel darah mengandung hemoglobin yang dapat mengangkut 20 ml O2 dalam 100 ml darah. Eritrosit diproduksi oleh hormon eritropoitin di dalam ginjal dan hati.

Sel darah di hancurkan di limpa yang mana proses penghancuran yang di keluarkan diproses kembali untuk mensintesa sel eritrosit yang baru dan pigmen bilirubin yang dikelurkan bersamaan dari usus halus. Dari sebagian merozoit memasuki sel-sel darah merah dan berkembang di sini menjadi trofozoit. Sebagian lainnya memasuki jaringan lain, antara lain limpa atau terdiam di hati dan di sebut “ekso-eritrositer sekunder“. Dalam waktu 48 -72 jam, sel-sel darah merah pecah dan merozoit yang di lepaskan dapat memasuki siklus di mulai kembali. Setiap saat sel darah merah pecah, penderita merasa kedinginan dan demam, hal ini di sebabkan oleh merozoit dan protein asing yang di pisahkan. Secara garis besar semua jenis Plasmodium memiliki siklus hidup yang sama yaitu tetap sebagian di tubuh manusia (aseksual) dan sebagian ditubuh nyamuk.


Telur Anopheles sp Larva Anopheles sp

Culex sp


Nyamuk Genus Culex adalah nyamuk yang paling dominan di sekitar kita. Nyamuk ini biasanya mulai aktif ketika hari mulai malam hingga menjelang pagi. Nyamuk jenis Culex ini juga terdiri dari banyak spesies, seperti C. pipiens, C. quinquefasciatus, C. tarsalis, C. territans, dan lain-lain. Walaupun jenis penyakit yang dibawa oleh nyamuk Culex ini jarang menyebabkan kematian pada manusia, namun ternyata banyak sekali jenis penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini.. Beberapa penyakit pada manusia yang sudah diketahui dapat ditularkan oleh Culex adalah penyakit kaki gajah dan West Nile Virus (WNV).

Ciri Secara Umum :

• Telur : lonjong seperti peluru

• Larva : sifon panjang dan bulunya lebih dari satu pasang

• Fase dewasa : abdomen bagian ujung tumpul, warna cokelat muda tanpa tanda khas

• Sayap : sisik sempit panjang dengan ujung runcing

• Peran medis : sebagai vektor filariasis dan penyakit Japanese B. encephalitis

• Perilaku : mengisap darah pada malam hari

• Habitat : air jernih dan air keruh



Daur Hidup